Wednesday, February 11, 2009

A lil' review...



AUSTRALIA

Dibintangi oleh: Nicole Kidman, Hugh Jackman dan David Wenham

Australia utara tahun 1939, Lady Sarah Ashley (Nicole Kidman), wanita aristokrat Inggris mewarisi sebuah peternakan di tenggara Darwin, millik mendiang suaminya. Saat para peternak Australia mencoba merebut tanah miliknya, Sarah mencoba melawan mereka, bersama si Penggiring Kuda (Hugh Jackman) menyusuri peternakan bermil-mil di kota yang tak terlupakan, selain penggiring kuda ada juga anak asli dari suku Aborigin, Nullah. Mulailah perjalanan mereka semua mempertahankan peternakan dari tangan Fletcher, yg entah kenapa begitu membenci Nullah dan selalu berusaha membunuhnya. Nullah dan si kakek sempet dituduh yg membunuh suami Lady Ashley kemudian diusir ke pulau lain. Film ini berakhir dengan happy ending...

Film bergenre drama ini agak berbeda dengan film bergenre serupa, yakni dengan menambahkan kisah lain yang dikut sertakan. Seperti, diangkatnya suku asli penduduk Australia aborigin, yang kala itu masih dianggap sebagai kaum yang terkucilkan dan didiskriminasi.

Kisah seru lainnya yang berhubungan dengan catatan sejarah dunia di film ini ialah, ketika pesawat-pesawat pengebom Jepang meluluh lantahkan kota Darwin setelah sebelumnya Pearl Harbour. Potongan asli gambar pesawat-pesawat pengebom Jepang membuat film ini seperti terjadi saat itu.

Pokoknya ni film sangat layak untuk ditonton...

SLUMDOG MILLIONAIRE

Starring: Dev Patel, Irrfan Khan, Anil Kapoor, Madhur Mittal, Freida Pinto

Cerita tentang Jamal Malik, seorang anak yatim berumur 18 tahun yang berasal dari daerah kumuh Mumbai, yang kerjanya cuma jadi penerima telepon saja, kemudian mengalami pengalaman terbesar dalam hidupnya. Dengan ditonton seluruh bangsa, dia hanya tinggal menjawab satu pertanyaan untuk memenangkan 20 juta rupees India dalam acara “Who Wants To Be A Millionaire?”

Tetapi ketika acara tersebut berhenti untuk istirahat, polisi menangkap dia karena curiga akan adanya kecurangan; bagaimana anak sekecil ini mengetahui begitu banyak? Putus asa untuk membuktikan ketidak bersalahannya, Jamal menceritakan tentang kehidupnya di rumah-rumah gubuk di mana ia dan saudaranya dibesarkan, petualangan mereka di jalan, bertarung dengan preman, dan Latika, gadis yang dia kasihi dan telah hilang. Setiap bagian dari cerita itu menguak kunci jawaban ke salah satu dari pertanyaan permainan kuis tersebut.

Setiap bagian dari cerita jamal menunjukkan darimana dia belajar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kuis yang nampaknya mustahil. Tetapi tetap menjadi satu pertanyaan adalah: apakah ini anak muda yang tidak mempunyai tujuan yang jelas untuk harta benar-benar mengikuti kuis ini? Ketika hari dimana kuis tersebut tayang kembali dan Jamal kembali untuk menjawab pertanyaan terakhir, Inspektur dan enam puluh juta pemirsa akan mengetahui.

Setiap pertanyaan yang diajukan akan membawa penonton flashback ke masa-masa Jamal di masa kecil.. Bagian yg paling lucu adalah pertanyaan pertama tentang artis india yg plg terkenal saat tahun sekian.. Jamal punya cerita khusus, ketika itu dia lagi ada di WC, dan saking lamanya dikuncilah Jamal di dalam,.. Kemudian demi menemui artis itu dia masuk lewat lubang WC ke dalam septictank.. Hahaha.. Truz dia lari lari dengan tubuh berlumur pub dan minta ttd.. Saat orang lain susah mendekati artis itu, Jamal langsung straight to the point dan mendapatkan ttd Amitabh Bachan.. Hahahah.. Dan tentunya masih sangat banyak cerita-cerita lain yg menjawab setiap pertanyaan di kuis ini..

Di akhir cerita nanti Jamal akan bertemu lagi sama Latika, sedangkan kakak Jamal, Salim, akhirnya mati..

Film ini sangat menarik dan benar-benar banyak pelajaran di setiap bagiannya... Gak heran film ini bisa memenangi penghargaan di festival film di mana-mana.

Yg paling gak terlupakan adalah quotes tentang, bagaimana seorang penerima telepon dapat memenangkan uang sebesar itu. Pilihannya :

A. He cheated B. He's lucky C. He's genius D. It's written

Have a next movie to watch : Before The Devil Knows U're Dead, Brooklyn Rules, n Rock n Rolla.

No comments: